Hari baru telah tiba. Hari ini kita sudah memasuki 10 hari terakhir Ramadhan. Sedih rasanya karena saya sendiri merasa belum maksimal beribadah di bulan yang istimewa ini. Walaupun begitu, kita tetap harus semangat menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya di 10 hari terakhir Ramdhan. Kali ini, saya mau menulis sesuatu yang sebenarnya terpikirkan sejak dua minggu yang lalu. Berhubung anaknya malas minta ampun, saya baru sempat menulis sekarang.
Saya
mau tanya nih sama pembaca sekalian, berapa banyak orang di dunia ini yang
mempunyai mimpi? Hayoo kira-kira bisa jawab gak? Hihihi
Jawaban
gampangnya ya hampir semua penduduk dunia pasti punya mimpi. Mimpi disini
adalah suatu hal yang ingin orang itu capai dan miliki. Kira-kira nih ya 6-7
miliyar orang di dunia memiliki mimpi. Sayangnya hanya sebagian orang saja yang
mampu mewujudkan mimpinya.
Tidak
perlu jauh-jauh, diri kita sendiri, keluarga dan teman kita pasti memilliki
mimpi. Kita semua mempunyai kemampuan yang sama yaitu akal, yang sudah
dianugerahkan oleh Tuhan sebagai alat untuk mewujudkan mimpi. Lantas, sudahkah
mimpi kita terwujud? Saya sendiri akan menjawab belum.
Loh,
kenapa ya kita yang nyatanya dibekali akal untuk berpikir belum mampu
mewujudkan mimpi kita?
Setelah
kita berani membuat suatu wilayah di otak dan hati kita yang bernama Dream. Kita harus mulai memikirkan, akan
kemana wilayah itu bergerak. Sebagian besar dari kita pasti akan terhambat
dengan hal-hal sepele. Bagaimana
menggerakkannya? Sebaiknya ke arah mana ya menggerakkannya? Duh kalau cara itu
salah, saya harus balik arah dong, capek pastinya. Ataupun pemikiran
seperti, nanti saja deh nunggu
pemetaannya matang baru jalan. Iya kalau pemetaannya dikerjakan, kalau
tidak? Say bye to your dream!
Oleh
karena itu, kita butuh dua hal yang penting dalam mewujudkan mimpi. Apakah itu?
Selamat bertemu dengan Dare and Do. Mimpi
yang kita miliki jangan cuma disimpan ditoples dan dimasukan ke dalam kulkas.
Lama kelamaan mimpi tersebut akan membeku dan tidak segar lagi. Cara untuk kita
bisa mewujudkan mimpi adalah berani bertindak dan mengerjakan mimpi tersebut.
Berani
dalam konteks ini adalah hal yang luas. Untuk mewujudkan mimpi, kita harus
berani memimpikan mimpi itu sendiri, berani mengambil tindakan, berani
menghadapi kegagalan karena tidak ada satu kisah sukses tanpada kegagalan. Kalau
kamu sudah berani bermimpi, yuk mulai berani untuk mengerjakannya. Berani untuk
mengambil segala resiko yang ada. Jangan lupa do’a kepada Tuhan. Karena usaha
tanpa do’a sama dengan bohong.
Lantas,
ada pertnyaan seperti ini, kalau berani
bertindak tanpa ada perencanaan yang baik, nanti gagal dong?
Iya.
Benar. Saya sepakat kok dengan kalian
semua yang berpikir kita perlu merencakan segala sesuatu dalam hidup kita agar
kita bisa mewujudkan mimpi. Perencanaan
itu penting. Kalau mimpi ya jangan setengah-setengah (ini sih saya). Mulai
susun langkah-langkah sesaat kita mulai bermimpi. Kenapa harus secepatnya dan
direncanakan dengan cepat?
Sedikit
berbagi pengalamn pribadi saya. Saya ini orang yang kebanyakan mikir. Apa-apa
dipikirkan. Begitupun dalam hal seperti ini. Saya punya mimpi ingin menjadi
penulis tapi saya tidak berani mencoba untuk menulis dengan serius. Alhasil ya ndak kecapai itu mimpi. Ini contoh
kebanyakn mikir dan perencanaan yang terlalu lama itu menghambat mimpi kita.
Ingat tapi ya, perencanaan dibuat bukan hanya cepat tetapi harus secara tepat
juga.
Omong-omong,
istirahat dulu nulisnya. Ini paragraf selingan saja. Kalau dipikir-pikir saya
berasa jadi motivator. Hahaha (pssst, sebenarnya tulisan ini dibuat untuk
memotivasi diri sendiri).
Balik
lagi ke topik. Saya jadi ingat waktu itu pernah hadir di satu acar talkshow di
kampus. Salah satu pembicaranya adalah Pak Ade, Direktur Tangan Di Atas (TDA).
Ada seorang mahasiswa yang bertanya, bagaimana memulai suatu usaha? Tema waktu
itu adalah mengenai bewirausaha. Pak Ade tidak menjawabnya langsung, dia
berdiri, mengeluarkan uang Rp 50.000,- dan menawarkannya kepada kami, peserta.
Dia bertanya “siapa yang mau uang ini?”. Kami semua serentak menjawab “saya!”.
Lalu, Pak Ade kembali bertanya pertanyaan yang sama terus menerus dan
kebanyakan dari kami hanya berkata “saya!”. Pak Ade tidak serta merta
memberikan uang itu kepada kami sekencang apapun kami berteriak. Tahukah kalian
kepada siapa uang itu diberikan? Uang itu diberikan kepada seseorang yang mau
bergerak, melangkah ke panggung dan mengambil uang itu langsung dari Pak Ade.
Saat itu, saya tersadar, dalam hal apapun utnuk mendapatkan sesuatu yang kita
inginkan kita hanya perlu bergerak, ya berusaha.
Cerita
itu sebagai salah satu penyadar kita cara melengkapi langkah untuk mewujudkan
mimpi. Pertama kali kamu berani bermimpi, jagalah dengan baik mimpi itu. Jangan
lupa buat perencanaan yang matang untuk mewujudkannya. Berani bertindak dan
kita harus berani gagal. Langkah selanjutnya tentu berusaha mengerjakan hal
yang mampu mewujudkan mimpi itu. Last but not least, jangan lupa berdo’a. Tuhan
itu baik. Dia mau memberikan manusia apapun bahkan tanpa kita minta tapi
alangkah lebih bermartabatnya kita sebagai manusia jika mampu menghargai
pemberiannya dan mampu merendahkan diri, mengingat bahwa kita hanya titik kecil
di muka bumi ini.
Pesan
saya untuk kita semua (untuk saya sendiri juga), jangan lupa bermimpi dan
teruslah bermimpi. Let’s dream, dare and
do. Sekian dari saya, semoga tulisan ini bermanfaat. Kalau kata anak zaman
sekarang, see you on top!
No comments:
Post a Comment