Pages

Semoga Tuhan Memberkati, Katanya

Wednesday, 12 July 2017

Jangan lupa tersenyum. Photo taken by aroktavia

Menangani kendala yang berkaitan dengan jasa pengiriman tidak akan jauh dari adanya kehilangan barang. Entah sudah berapa kali saya menangani kendala barang hilang dalam pengiriman dari penjual ke pembeli. Namun ada satu kejadian yang sangat membekas di diri saya hingga saat ini.

Sore itu, seperti halnya penanganan kendala barang hilang lain, saya akan menanyakan kepada pihak penjual apakah memang benar barangnya sudah dikirim atau belum. Saya pun menanyakan bukti-bukti terkait serah terima barang ataupun kronologis kejadian. Hal seperti itu harus dilakukan agar proses penyelidikan oleh tim terkait menjadi lebih mudah.

Saya ingat dengan betul saat itu ada seorang penjual yang saya hubungi melalui sambungan telepon. Penjual tersebut terdengar sangat koperatif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dan juga menceritakan kronologis kejadian meski tidak begitu detail.

Sebisa mungkin saya menyampaikan kepada pihak penjual bahwa penangan kendala tersebut membutuhkan investigasi lebih lanjut. Tidak lupa, saya meminta izin agar penjual tersebut bersedia untuk terus dihubungi entah melalui sambungan telepon ataupun email sehingga proses investigasi dapat berjalan lancar.

Sepanjang pembicaraan saya dan penjual melalui sambungan telepon, tidak ada hal-hal yang begitu menarik. Pikir saya, semua penjual yang dihubungi terkait barang hilang akan menjawab hal yang serupa. Tidak begitu spesial hingga benar-benar membekas di ingatan.

Berbeda, penjual yang sore itu saya hubungi berhasil membuat saya mengingat perkataannya dengan jelas. Saat saya memberikan salam penutup melalui sambungan telepon, penjual tersebut lantas menjawab salam penutup saya dengan ucapan yang tidak pernah saya duga.

Semoga Tuhan Memberkati, katanya.

Bagi kalian mungkin kalimat itu terdengar sepele. Entah mengapa, saat si penjual mengucapkan kalimat itu, saya benar-benar tersentuh.  Saya memang seorang muslim, namun saat saya didoakan oleh mereka yang non muslim hal itu mampu membuat hati saya bergetar dan membuat saya berpikir, bahwa doa dalam bentuk apapun tetaplah doa. Urusan diterima atau tidak itu hanya Tuhan yang tahu.

Bagi saya, niatan baik seseorang yang sempat mendoakan orang lainlah yang semakin langka hingga saat ini. Mungkin sudah lebih dari sepuluh kendala barang hilang yang saya tangani sejak saya bekerja di bulan April, namun tidak jarang mereka merasa terganggu saat dimintai bukti atau ditanyai kronologis kejadian. Tidak sedikit justru kami yang dimaki dan disalahkan untuk sesuatu hal yang sebenarnya bukan kesalahan kami.

Mendengar ucapan itu, membuat saya seperti berada di sebuah oase yang menyejukkan. Mungkin saya bisa dibilang berlebihan, namun saya benar berkaca-kaca saat mendengar ucapan itu. Lalu hingga saat ini saya menjadi berandai-andai, dunia akan lebih baik jika orang melembutkan hatinya dan memberikan toleransi bagi satu sama lain. Mungkin peperangan itu bisa dihindari. Mungkin juga kendala yang berkaitan dengan agama di negara kita tidak akan berlarut-larut.

Ah, itu hanya sebuah pengandaian yang sepertinya akan sulit terwujud.

Terlepas dari itu, bagi kamu yang membaca tulisan ini, mari mulai berbagi kebaikan kepada siapapun. Anggaplah kebaikanmu sebagai rasa syukur atas nikmat yang begitu melimpah hingga detik ini. Terlebih dan terpenting lagi ialah, jangan mau untuk menjadi baik. People always judge. Sangat rugi jika kita memikirkan perkatan orang lain terus menerus. So, be kind please :)

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS